Habbaco99 Anti Radiasi Hand Phone dan Gelombang Elektromagnetik
HABBACO WAVE POWER
Merupakan salah satu jenis produk dari Habbaco99 yang
berasal dari lapisan pertama cahaya matahari (FIR: Far Infrared
Ray) yang berguna pada manusia. Sumber tenaga ini telah
memberikan manfaat pada manusia dalam banyak aspek kehidupan
termasuk membantu memelihara kualitas kesehatan tubuh secara
aman.
Tujuan
utamanya adalah untuk mengurangi gelombang elektromagnetik
berbahaya yang dikeluarkan oleh peralatan elekronik yang dapat
merugikan bagi kesehatan manusia.
BAHAYA-BAHAYA PENGGUNAAN PONSEL
Berdasarkan Studi di Berbagai Negara
(diterjemahkan dari How Unsafe is Your Mobile Phone, A Cap Guide, Consumer Association of Penang)
(diterjemahkan dari How Unsafe is Your Mobile Phone, A Cap Guide, Consumer Association of Penang)
Penggunaan
ponsel di tanah air meningkat dengan laju yang mencengangkan.
Mengingat manfaatnya yang demikian besar, banyak orang lupa pada
bahayanya. Radiasi gelombang elektromagnetik yang memancar dari
telpon seluler (ponsel/HP) menurut riset-riset di berbagai negara
telah menyebabkan dampak yang serius terhadap kesehatan,
lebih-lebih terhadap anak-anak yang tulang tengkoraknya masih
tipis. Khawatir atas ketidakpedulian masyarakat dan industri
ponsel, pada tahun 1998 sebanyak 17 ilmuwan independen terkemuka
menandatangani resolusi yang dikenal dengan 1998 Vienna Resolution yang menyepakati tentang dampak-dampak negative radiasi dari ponsel dan statiun pemancarnya terhadap kesehatan.
Radiasi
yang lemah seperti yang berasal dari ponsel, bila diarahkan
pada suatu sasaran dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang
setara dengan paparan bahan kimia berdosis tinggi. Maka sebelum
adanya riset yang bisa menjamin 100% keamanan ponsel, sebaiknya
Anda berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan ponsel. Di
bawah ini disarikan hasil riset-riset tentang dampak ponsel di
berbagai negara sebagaimana telah dikumpulkan oleh Consumer
Association of Penang, Malaysia.
Memanaskan Otak dan Kulit
Inggris.
Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya.
Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu,
mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel
yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu
lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap
seluruh badan.
Swedia.
Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar
48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel.
Rusia Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC
yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris,
ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena
tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering
bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa
peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat
menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi
awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel
badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat
berjalan secara efisien.
Risiko Terkena Kanker
Swedia.
Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar
2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan
otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
Australia Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
USA
Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang
amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker disbanding pengguna ponsel non perokok.
Pengguna
ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker
getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami
kontak ponsel.
Beberapa
menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker
aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan
beberapa saat setelah itu.
Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna.
Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hokum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
Beberapa
studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan
kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris,
radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan dipancarkan
ponsel – dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas
melawan infeksi dan penyakit.
Bayi Cacat
USA RAdiasi
ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin
yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi
ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
Peningkatan Tekanan Darah
Jerman pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Ini
kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi
ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia.
Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel,
dapat melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan
racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang
membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti
Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Studi
lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko
pikun (memory loss) dua kali lipat disbanding pengguna ponsel
kurang dari dua menit/hari.
USA
Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama
45 menit menyebabkan terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan
jangka pendek mereka.
Inggris
Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara
radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun
sesaat.
Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset
baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan
kebocoran hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari
sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung
dan batu ginjal.
Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukroina Riset
pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan
gairah sex secara drastic. Tikus yang terpapar radiasi ponsel
menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah
dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat
radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga
menurunkan gairah seksual.
Skandinavia Riset
yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan
Swedia menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/
seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala
kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala.
Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit
gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
Racun Dari Tambalan Gigi
Riset
pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri
dalam tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun.
Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan
system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.
Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia
Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna
ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar
terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali
sehari.
Para
pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing
dan s,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna.
Orang-orang
muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah
30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan
pengguna yang lebih tua.
Ponsel Versus Kelamin Pria
SERING menyelipkan telepon seluler (ponsel) di saku celana? Tim ahli dari Center for Reproductive Medicine Celeveland (CRMC), Clinic Celeveland Institute, Amerika Serikat, menyarankan para pria untuk hati-hati. Hasil penelitian mereka menunjukkan, menyimpan ponsel di dalam saku celana berpotensi merusak sperma. Tentu saja kerusakan itu tak terjadi seketika. Kualitas sperma dapat menurun jika terpapar gelombang elektronik yang timbul dari ponsel dalam waktu lama dan terus-menerus.
"Ponsel
yang selama ini kita anggap aman sebenarnya dapat berdampak buruk
bagi kejantanan pria," kata Dr. Ashok Agarwal, Direktur CRMC,
kepada CNN.com. Itu terjadi karena ponsel menimbulkan
gelombang radio frekuensi elektromagnetik yang dapat merusak
kelenjar gonad pada kelamin pria.
Menurut Agarwal, sebagian besar pria menggunakan headset atau peranti handsfree lainnya
untuk menerima telepon masuk dan tetap menyimpan ponsel di dalam
saku. Nah, ketika itulah ponsel memancarkan gelombang radio
frekuensi elektromagnetik yang dapat berdampak buruk.
Tim
ahli Agarwal telah mengambil sampel sperma 32 laki-laki. serta
membaginya dalam kelompok uji dan kelompok kontrol. Sperma kelompok
pertama diletakkan hanya 2,5 sentimeter dari perangkat
ponsel yang memiliki sinyal mencapai 850 MHz dalam kondisi
menyala dan tersambung (talk mode) selama satu jam. Inilah
sebenarnya jarak rata-rata ponsel dengan kelamin pria jika
ponsel dimasukkan ke saku celana depan.
Sperma
kelompok kontrol tidak dipaparkan pada ponsel, tetapi diuji
dengan kondisi dan perlakuan yang sama dengan kelompok uji. Hasilnya,
menurut tim peneliti Agarwal, terjadi peningkatan unsur
oksidan, radikal bebas, dan penurunan antioksidan pada sperma
kelompok uji.
"Secara
umum, terjadi peningkatan radikal bebas sebanyak 85%," kata Agarwal.
Gejala-gejala itu juga ditemukan pada penderita infeksi
saluran kencing dan mereka yang sering terpapar pada kondisi
lingkungan yang tidak bersih dan penuh dengan unsur polutan atau
racun.
Agarwal
menyatakan, penelitian itu memang masih terbatas dan perlu dilakukan
lebih mendalam. Selain sampel yang terbatas, kondisi
sperma di luar tubuh manusia tentu berbeda dari
sperma yang masih tersimpan di dalam. "Namun, bagi kami, riset
awal ini penting untuk penelitian selanjutnya tentang dampak
ponsel," kata Agarwal.
Sebelumnya,
tim ahli Agarwal pernah mengadakan penelitian terhadap 361
sukarelawan pria pengguna ponsel. Mereka dinilai sangat intens
menggunakan ponsel dalam kegiatan seharihari. Agarwal
mengungkapkan, hasil penelitian itu menunjukkan,
mereka yang sering memakai ponsel hingga empat jam lebih ternyata
mengalami penurunan kualitas sperma. Karena itu, jika ingin
memelihara kejantanan, sebaiknya jangan sering menyelipkan
ponsel di sake celana depan.
Komentar
Posting Komentar